WELCOME

Minggu, 02 Oktober 2011

Di Universitas Ini, Mahasiswa Dibagikan iPad

Ilustrasi : Corbis
KENTUCKY – Mahasiswa University of Kentucky yang tinggal di asrama akan mendapatkan fasilitas baru yang menarik. Sebagai bagian dari program bertema teknologi, setiap mahasiswa asrama di kampus tersebut akan diberikan komputer tablet, iPad. 

Program tidak biasa ini disebut A & S Wired Residential College. Lokasinya di asrama yang baru direnovasi, yang terdiri dari 177 mahasiswa dari berbagai fakultas. Gedung asrama yang dibangun dengan biaya sebesar USD1 juta atau setara dengan Rp8,9 miliar (Rp8,975 per USD) ini memiliki 20 titik untuk akses internet nirkabel di ruang bawah tanah dan lantai pertama. Asrama ini dilengkapi dengan 11 layar televisi yang bisa terhubung dengan iPad secara bersamaan, dan dua layar interaktif selebar 82 inci. Layar terinteraktif ada di dua kelas di asrama, yang memiliki televisi ukuran 55 inci. Hebatnya, di kelas ini mahasiswa dapat melakukan video conference secara internasional. Menurut Dekan College of Arts dan Sciences University of Kentucky, Mark Kornbluh, pada musim semi, satu kelas akan menampilkan interaksi dengan kelas di Afrika Selatan.




“Kami memandang hal ini semacam laboratorium teknologi yang berbeda,” katanya. Para mahasiswa di asrama dimaksudkan agar menjadi mikrokosmos dari universitas. Yang membuatnya makin seru, iPad diberikan tidak hanya agar mahasiswa melek teknologi. iPad berguna untuk menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah “Koneksi Sosial: Pahit dan Manisnya Hubungan”, “Perang Vietnam”, dan “Pengalaman Afrika-Amerika di Kentucky.” Pasalnya, dalam beberapa cara, setiap mata kuliah akan dikaitkan dengan teknologi. Mata kuliah mengenai hubungan, misalnya, akan fokus pada jaringan sosial. Hal berbeda terjadi untuk mahasiswa fakultas fisika, yang akan menggunakan iPad di laboratorium. Demikian seperti dikutip dari Chronicle, Minggu (2/10/2011).


Menurut Ketua Fakultas Fisika dan Astronomi, Michael Cavagnero, iPad dapat berfungsi sebagai kompas untuk mengukur medan magnet. iPad juga memiliki kamera sehingga dapat digunakan sebagai spektrometer (alat untuk mengukur sumber cahaya) dan accelerometer (pengukur kecepatan).
Menurut Cavagnero, mahasiswa fisika pemilik iPad akan berkuliah seperti biasa dan diminta untuk membuat empat proyek selama delapan minggu. Ini bertujuan sebagai kegiatan eksplorasi.





Secara keseluruhan, menurut Kornbluh, tujuan dari asrama dengan teknologi tinggi adalah mengajarkan mahasiswa agar melek “TI IQ” atau mampu memahami kapan waktu yang tepat teknologi menjadi berguna dan tidak. Program ini tidak hanya berhenti untuk memuaskan mahasiswa. Selanjutnya, direksi fakultas dan ilmuwan sosial akan mengawasi dan mengevaluasi apakah semuanya telah berjalan efektif.
Sementara itu, Pembantu Rektor untuk Kegiatan Belajar di George Washington University, Stephen C Ehrmann mengaku, sangat terdorong dengan proyek yang dilakukan Kentucky. Menurutnya, selama ini, banyak ide untuk memberikan mahasiswa dan staf fakultas alat teknologi canggih. Namun, yang paling menarik hanya program A & S Wired, karena teknologi canggih diintegrasikan ke dalam kurikulum, dan ada parameter untuk mengevaluasinya.
Kata Ehrmann, kuncinya adalah seberapa baik perguruan tinggi mempersiapkan para profesor, mendesain program, dan menyesuaikan dengan perilaku mahasiswa. “Mereka memasuki wilayah baru. Dan adalah penting untuk melakukannya dengan mata terbuka,” pungkasnya.

(rhs) ( www.okezone.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar